Oleh: Andi Prasetyo, S.Pd
Dua tahun sudah kita hidup dalam masa pandemi COVID-19 yang mengharuskan guru dan peserta didik untuk belajar dari rumah. Sekarang ini kita akan memasuki tatanan kehidupan babak baru dalam masa pendemi COVID-19, yaitu “New Normal.” Kondisi psikologis anak yang terjadi dalam pelaksanaan belajar dari rumah inilah yang mendorong peserta didik ingin segera kembali belajar secara normal di sekolah. Keinginan sebagian besar peserta didik ini selaras dengan kebijakan pemerintah dengan menerapkan kebijakan “New Normal” pada masa pandemi COVID-19. Dunia pendidikan akan memasuki kehidupan normal yang baru, artinya kehidupan yang kita jalani secara normal tetapi dengan pola hidup yang baru. Pola hidup baru itu terkait dengan penerapan protokol kesehatan seperti physical distancing, rajin cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, memakai masker, dan pola makan bergizi. Lalu bagaimana proses pembelajaran dilakukan pada “New Normal” di SMP Negeri 1 Tongas?
Di SMP Negeri 1 Tongas saat memasuki fase new normal sarana infrastruktur pendidikan wajib memenuhi syarat standar protokol kesehatan Covid-19. Pendidikan memang penting bagi peserta didik, namun, keselamatan dan kenyamanan peserta didik harus lebih diutamakan. Satu kelas satu tempat cuci tangan, semua peserta didik dan warga sekolah lainnya harus menggunakan masker. Sekolah menyediakan termometer untuk mengecek suhu peserta didik. Setiap peserta didik dianjurkan membawa makanan dan minuman dari rumah. Warga sekolah diwajibkan mencuci tangan pakai sabun setelah melakukan kegiatan. Dalam masa pra pembelajaran tahap awal tersebut, guru harus hadir di sekolah 15 menit sebelum masuk kelas. Peserta didik hadir maksimal 5 menit sebelum jam masuk belajar.
Perihal penting yang harus dilakukan oleh warga sekolah antara lain:
Kondisi kelas
- Jaga jarak minimal 1,5 meter.
- Jumlah maksimal peserta didik per ruang kelas adalah 18 siswa
Jadwal pembelajaran
Untuk jadwal pembelajaran ditentukan oleh satuan pendidikan dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan.
Perilaku wajib Menggunakan masker dengan benar
- Menerapkan etika batuk/bersin Rajin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer
- Menjaga jarak minimal 1,5 meter dan tidak melakukan kontak fisik
Kantin
Kantin di masa transisi tidak diperbolehkan, di masa kebiasaan baru diperbolehkan dengan menjaga protokol kesehatan yang ketat.
Kondisi medis warga sekolah
Warga satuan pendidikan (sekolah) harus sehat dan jika mengidap komorbid (kondisi ketika dua penyakit atau lebih hadir secara bersama-sama) harus dalam kondisi terkontrol. Tidak memiliki gejala Covid-19 termasuk orang yang serumah dengan warga sekolah.
Kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler
Untuk masa transisi tidak diperbolehkan dilakukan di sekolah. Di masa kebiasaan baru boleh dilakukan dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat.
Mari kita bersama-sama saling membantu antara sesama dalam membangun kualitas pendidikan di masa new normal ini. Agar pendidikan ke depan berjalan optimal dan efektif. Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berakhir, agar pendidikan kembali normal seperti sediakala. Tetap Semangat!